Art Original
Perempuan Bernama Arjuna 2 : sinologi dalam fiksi
Arjuna, perempuan muda, bersama suaminya, Jean-Claudie van Damme, Pastor Jesuit yang "insyaf" itu, akhirnya berbulan madu di Bandoeng de stad van bloemen yang goed voor pas getroude paar (Bandung adalah kota kembang yang baik untuk pasangan yang baru nikah). Berdua menelusuri keragaman masa kini, mengaca pada masa silam, kemudian mengangkut sejumlah pelajaran kehidupan Sunda, Cina, Belanda, Jawa, Manado, Batak, dan etnik-etnik lain. Setelah sukses dengan "Filsafat dalam Fiksi" (Perempuan Bernama Arjuna), Remy Sylado melanjutkan kisahnya bertema "Sinologi dalam Fiksi". Dan sinologi (pengetahuan bahasa dan budaya Cina) mendapatkan porsi dominan karena ilmu-ilmu Cina memang sudah lama masuk ke bumi Nusantara. Di Jawa Barat, pemakaian istilah Ci, seperti Cicadas, Ciroyom, Cimahi, Cilaki, Cihampelas, menjadi petunjuk sejarah yang jelas. Novel ini sangat baik untuk menambah vitamin pemikiran sejarah dan merangsang gairah pengetahuan budaya nasional. Isinya seputar potret kehidupan Parijs van Java, yang menukik pada masalah "prasangka rasial" "pri non-pri", "engkoh-encik", "bukan Tionghoa tapi Cina" "pembauran", "masakan Cina", "muslim Cina", ', "musik Cina", "obat Cina", , hingga seputar "nyetun", "purenva di Saritem", yang pokoknya terasa "edun suradun"... lah....
-Faiz Manshur. Redaksi Nuansa Cendekia
| B03658S | 899.221 3 REM p | Perpustakaan Daerah (800) | Tersedia |
| B03659S | 899.221 3 REM p | Perpustakaan Daerah (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain