Text
Umair bin Sa'ad : tokoh yang tidak ada duanya
Pada saat-saat kematiannya, ia mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mukmin yang besar. Matanya menatap ke arah langit, dan bermunajat kepada Allah yang Maha Pengasih. la berkata:
"Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia agar bisa mengalirkan air sungai atau menanam kayu. Melainkan hanyalah untuk menutup hawa di kala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan."
Lalu ia mengulurkan tangannya, seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib ia masih sempat mengatakan:
"Selamat datang hai maut. Kekash tiba di saat diperlukan."
| B01488S | 297.914 ARI u | Perpustakaan Daerah (200) | Tersedia |
| B01489S | 297.914 ARI u | Perpustakaan Daerah (200) | Tersedia |
| B01490S | 297.914 ARI u | Perpustakaan Daerah (200) | Tersedia |
| B01491S | 297.914 ARI u | Perpustakaan Daerah (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain