Text
Angin Topan dan Angin Sepoi
Kantuk datang menyerangnya. Monyet muda itu mengatupkan matanya. Angin Sepoi terus berembus perlahan-lahan sejuk sekali. Angin Sepoi terus bertiup.
Lama-lama monyet muda sungguh-sungguh tertidur. Inilah saat yang tepat. Angin Sepoi menghentak dan berembus kencang sekali. Si monyet kaget. Tangannya terlepas dari dahan dan ia terkulai jatuh. Jatuhnya tepat menimpa ubun-ubun Angin Topan yang mash tertunduk kelelahan. Angin Topan terkejut dan terpental jatuh ke dalam telaga.
Badannya basah kuyup. Buru-buru ia naik ke tepi.
Wajah Angin Topan kemerahan karena malu. Dengan kepala tertunduk ia berlalu. Sejak saat itu ia berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak pongah lagi, la berjanji akan menyayangi dan mencintai semua makhluk di bumi.
B01189S | 398.2 NIT a | Perpustakaan Daerah (300) | Tersedia |
B01190S | 398.2 NIT a | Perpustakaan Daerah (300) | Tersedia |
B01191S | 398.2 NIT a | Perpustakaan Daerah (300) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain