DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH

Kabupaten Halmahera Tengah - Jalan Yamamoto Desa Wedana Kec. Weda

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Area Pustakawan
    Profil Pustakawan Login Pustakawan
  • Area Anggota
    Masuk Daftar Online
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Chairil Anwar Bagimu Negeri Menyediakan Api

Text

Chairil Anwar Bagimu Negeri Menyediakan Api

Eko Pambudi - Nama Orang;

Petilan sajak berjudul “Diponegoro” di atas ditulis Chairil Anwar pada Februari 1943. Dengan mengungkap sosok Diponegoro―putra tertua Sultan Hamengku Buwono III―yang kuat dan liat menghadapi Belanda, Chairil menggelorakan kembali semangat juang. Sikapnya melawan kolonialisme tegas, seperti terungkap dalam puisi itu dan menjadi kutipan populer: sekali berarti, sudah itu mati.

Jiwa nasionalisme Chairil berkembang dalam kondisi zaman penjajahan Jepang. Ia menyatakan menentang penjajah saat berpidato di depan Angkatan Baru Pusat Kebudayaan, 7 Juli 1943. Sesudah kemerdekaan, sikap juangnya semakin kuat terlukis dalam puisi-puisinya yang lahir bukan hanya berdasar perenungan di balik meja. Peristiwa agresi militer Belanda I pada 21 Juli 1947 direkam Chairil dalam sajak berjudul “Krawang-Bekasi”. Kala itu, ia terlibat langsung dalam pertempuran. “Persetujuan dengan Bung Karno”, puisinya yang lain, menggambarkan pula suasana pergolakan setelah kemerdekaan 1945.

Tapak berkesenian Chairil yang demikian mencuatkan namanya sebagai pelopor angkatan 45 yang mendobrak angkatan sebelumnya. Chairil sendiri yang memilih “angkatan 45” untuk menyebut generasi seniman dan sastrawan sesudah masa perang. Baru sesudah ia meninggal pada 1949, banyak sastrawan menabalkan Chairil sebagai simbol angkatan 45.

Ia adalah penulis yang sangat produktif. Meninggal di usia 27, namun sepanjang hidupnya yang singkat itu ia telah membuat 70 sajak asli, 4 sajak saduran, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli, dan 4 prosa terjemahan. Terkenal dengan potret diri yang ikonik dalam pose mengisap sebatang rokok, Chairil menghasilkan sajak-sajak yang memperkaya khazanah sastra Indonesia


Ketersediaan
B00001CAA92 CHA CPerpustakaan Daerah (900)Tersedia
B00002CAA92 CHA CPerpustakaan Daerah (900)Tersedia
B00003CAA92 CHA CPerpustakaan Daerah (900)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
Chairil Anwar (Bagimu Negeri Menyediakan Api)
No. Panggil
92 CHA C
Penerbit
jakarta : Gramedia Jakrta., 2017
Deskripsi Fisik
xi,+168 hlmn; 11 x 16 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-424-257-2
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan 1
Subjek
-
Info Detail Spesifik
1
Pernyataan Tanggungjawab
Eko Pambudi
Versi lain/terkait
JudulEdisiBahasa
Chairil Anwar Bagimu Negeri Menyediakan ApiCetakan 1id
Lampiran Berkas
  • Chairil Anwar Bagimu Negeri Menyediakan Api
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Halmahera Tengah Berdasarkan Peraturan Bupati No. 43 Tahun 2016 Tentang Struktur dan Organisasi

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek


© 2025 — Perpustakaan Daerah Kabupaten Halmahera Tengah

Ditenagai oleh K.13
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik